Minggu, 04 Mei 2014

Satu kata beratus juta rasa

jam sudah menujukkan pukul 23.40 malam, ya hari itu aku menunggu pengumuman kelulusan SPMB untuk masuk ke perguruan tinggi negri dan di jam 12 malam pemerintah akan mengumumkan hasil dari test tersebut. hasil yang bisa mengubah masa depan ku dan hasil yang bisa membuatku untuk berkuliah. karena seperti yang mamah bilang bahwa jika aku tidak sampai masuk di Universitas Negeri maka aku mungkin tidak akan kuliah, jam 12 malam aku membuka Internet masuk ke dalam website untuk pengumuman kelulusan dan ketika aku menuliskan nomor ujian SPMB aku mendapatkan namaku tertulis disana dengan tulisan chandra Adi Purnama Ilmu Pemerintahan fisip Unpad. Antara sedih karena aku tidak berhasil masuk jurusan Komunikasi UI dan senang karena aku berhasil masuk ke universitas Negeri walaupun itu jauh di Bandung.hal yang pertama aku lakukan adalah belum percaya sehingga aku belum bisa memberitahukan orangtua ku esok paginya, antara takut dan cemas karena bisa saja mereka melarangku karena berkuliah jauh. Paginya aku memberitahu mereka tentang kabar ini "mah, anda diterima di IP unpad" "oh ya?wah selamat, anda suka ga disana?nanti dibeliin rice cooker terus apalagi sih yang dibutuhin anak kost?" sontak ekspresi itu diluar perkiraan ku yang berpikir mereka akan berpendapat berbeda dengan keinginanku..Mamah memang seorang ibu yang tahu betul bagaimana cara beliau membuat anaknya terkejut. ya wanita yang dalam tiap doanya selalu berharap untuk kelulusan anaknya, beberapa waktu sebelum pengumuman kelulusan aku terbangun untuk ke toilet dan tidak sengaja mendengar beliau berdoa untukku. Ntah darimana air mata ini jatuh seiring doa yang aku dengar dari mulut ibu ku. Berada jauh dari mamah membuat aku berpikir kalau seseorang akan sangat berarti apabila ia jauh dari kita, dan aku baru merasa begitu merindukan mereka saat aku kuliah di bandung dan berbicara dengan mamah via telepon sekedar menanyakan kabar atau bertanya tentang kuliah. Empat tahun sudah masa kuliahku dan banyak memamng rintangan yang harus dihadapi sampai dimana akhirnya pada tanggal 8 februari 2012 kembali aku melihat senyum dimata kedua orangtuaku.ya senyum bahagia mereka melihatku lulus dan memakai toga. semua ini aku persembahkan untuk mereka orangtuaku yang telah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik yang mereka miliki tanpa mereka berpikir keinginan mereka sendiri. Aku tidak cemburu ketika dunia merayakan hari ibu karena mereka memang patut mendapat apresiasi atas apa yang telah mereka lakukan kepada anak-anaknya. Ketika aku berada jauh darinya aku baru sadar betapa berartinya seorang ibu untukku..aku tidak bisa menghentikan air mata ini ketika aku menulis blog ini. mungkin aku seorang pria.tetapi setiap pria juga mempunyai sisi lemah jika mendengar kata ibu. aku tidak dapat membayangkan jika aku harus kehilangan beliau, terkadang aku berpikir apa yang ada di pikiran seorang anak yang membiarkan ibunya di panti jompo. mungkin terlalu banyak orang yang berkata kurang baik tentang ibu dan aku.namun ibu tetaplah ibu yang mampu menenangkan hati anaknya.ketika teman dekatku memfitnah beliau dengan mengatakan bahwa beliau menjelek-jelekan aku di depan teman-temanku, mamah hanya tersenyum dan berkata "mamah ga pernah merasa ngomong kaya apa yang teman kamu tuduhin kok nda, tapi yaudah hidup itu kan selalu aja ada yg ga suka sama kita,biar Allah aja yang bales" satu kalimat yang mampu meredakan emosiku terhadap mereka. di umurnya yang memnginjak usia 50 tahun beliau merupakan orang yang masih sama ketika harus mengantarku ke sekolah, menyiapkan baju untukku mengaji dan menyiapkan sarapan untukku. bahkan ketika aku ingin naik gunung masih beliau yang menyiapkan semua. "mah, anda bisa nyiapin sendiri" "iyah mamah tau kok nda tapi buat mamah kamu itu akan selalu jadi anda kecil di mata mamah" bagiku marahnya adalah bentuk kasih sayangnya terhadapku dan adik-adikku.ucapnya adalah doa dan restunya adalah suatu bentuk syukur atas karunia Allah. Ibu adalah satu kata namun beratus juta rasa ,mah
anda sayang sama mamah.. Kupang, Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar